Senin, 31 Oktober 2011

JENIS DAN MACAM KUJANG




Kujang tidak hanya seperti yang kita kenal sekarang, berbentuk ramping pipih dengan lubang empat atau lima.  Banyak jenis-jenis kujang yang sudah tidak atau susah di temukan lagi. berikut beberapa jenis kujang yang pernah ada saat jaman Pajajaran masih berdiri:

Nama Kujang berdasakan bentuk dan ukurannya;
1. Kujang Gagab bentuknya lebar dan harus di soren atau diikatkan di pingang.
2. Kujang Bangking, bentuknya ramping seperti yang kita kenal.
3. Kujang Pangarek, karena besarnya cara bawanya pun harus di pikul.
4. Kujang Pamangkas, bentuknya panjang hingga cara bawanya pun mesti di tenteng



Jenis-jenis kujang berdasarkan bentuk rupanya,
1. Kujang Ciung
2. Kujang Jago
3. Kujang Kuntul
4. Kujang Bangkong
5. Kujang Naga
6. Kujang Badak
7. Kujang Pekarangan, bentuknya agak lurus biasa digunakan untuk alat pertanian.




Kujang berdasarkan mata atau lubang dan artinya;
1. Mandala Agung, bermata sembilan biasanya pemegangnya adlah Raja Brahmesta dan Pandita agung.
2. Mandala Sama, bermata delapan
3. Mandala Jati, bermata tujuh biasanya pemegangnya Prabu anom, mantri dangka dan pandita.
4. Mandala Suda, bermata enam
5. Mandala Seba, bermata lima, biasanya pemegangnya seorang bupati, geurang serat, geurang puun.
6. Mandala Rasa biasa disebut wesi kuning, bermata empat pemegangnya para putri menak keraton.
7. Mandala Karma, bermata tiga, pemegangnya para puun.
8. Mandala Permana. bermata dua.
9. Mandala Kasungka, bermata satu pemegangnya para guru tangtu agama.

Mata kujang melambangkan mandala atau dunia atau alam yang akan dilalui manusia, yaitu mandala kasungka, mandala permana, mandala karma, mandala rasa, mandala seba, mandala suda, mandala jati, mandala sama dan mandala agung.

Dilihat dari strukturnya kujang ada dua bagian,
- Jati diri kujang
- Jati Nagara Kujang

Berdasarkan lubang atau matanya kujang pun dapat diartikan;
lubang 1 disebut ngaherang
lubang 2 disebut lumenggang
lubang 3 disebut gumulung
lubang 4 disebut gumelar
lubang 5 disebut mangrupa
lubang 6 disebut usik
lubang 7 disebut malik
lubang 8 disebut ngajadi
lubang 9 disebut medal
lubang 10 atau kembali ke 0 disebut nunggal, suwung

Jumat, 07 Oktober 2011

GUA ARJUNA MINTURAGA


gua kandang hayam


Gua Arjuna Minturaga yang terletak di Desa Jabranti Kecamatan Karang Kancana Kabupaten Kuningan adalah salah satu gua di kawasan Buklit Karang Kancana. Di samping gua itu ada juga Gua Jalan Majapahit atau bagi penduduk setempat sering disebut Gua Kandang Hayam, yang lainya Gua Arjuna Sastra Bahu, Gua Nakula Sadewa, Gua Racun atau Gua Alit dan gua-gua yang lain yang keseluruhanya mencapai 8 hingga 12 tempat. Menurut keterangan sesepuh setempat masih ada gua-gua yang lainnya yang belum di ketahui jalan masuknya.

Panjang dan kedalaman Gua berpariasi dari yang terpendek 15 meter sampai ada yang ratusan meter. Beberapa gua mudah di jangkau dan di masuki dengan aman tanpa memerlukan perlengkapan khusus tapi beberapa gua tak bisa di masuki tanpa menggunakan tambang dan peralatan lainya.

Gua yang bisa dimasuki dengan mudah dan aman adalah Gua Kandang Hayam atau Gua Jalan Majapahit, Gua Arjuna Minturaga, Gua Nakula Sadewa dan Gua Racun atau disebut juga gua alit. Sementara gua-gua yang lain karena mulut guanya berbentuk sumur diperlukan peralatan demi keamanan.

Gua-gua ini konon menurut cerita sepuh adalah tempat bertapanya Eyang Semar dan Arjuna, namun saat pemerintahan Kerajaan Kuningan atau Saunggalah, Prabu Seuweu Karma juga menggunakan gua ini untuk bersemedi juga basis pertahanan. Begitu juga semasa penyebaran islam oleh wali songo, Embah  buyut Renggang menggunakannya sebagai pusat penyebaran agama sekaligus tempat peristirahatanya. Mbah Buyut Renggang adalah utusan Gusti Sinuwun Kanjeng Sunan Gunung Jati yang di perintahkan untuk menyebarkan agama islam di wilayah itu.

ornamen gua Nakula Sadewa

gua alit/gua racun

pintu masuk gua Arjuna Minturaga

  
jalan menuju gua racun


Rabu, 05 Oktober 2011

KOLAM KERAMAT MALARAHAYU

Kolam Keramat Malarahayu, adalah kolam mata air yang dikeramatkan karena merupakan peninggalan Pangeran Cakra Buana atau yang di kenal Mbah Kuwu Carbon. Beliau adalah Putra mahkota Pajajaran karena putra dari Prabu Siliwangi Pajajaran, Prabu Dewata Wisesa atau Jaya Dewata Pamanah Rasa.

Letak Kolam Keramat Malarahayu berada di kaki Gunung Ciremai, yang termasuk ke wilayah Desa Bantar Agung. Namun untuk mencapai lokasi lebih mudah dari Rajagaluh melewati Desa Payung melalui keramat Budak Dua.

Untuk mencapai lokasi adalah tantangan tersendiri. Jalan yang terjal, menajak dan bersebelahan dengan tebing dan jurang. Namun keindahan dan keasrian alam yang terlewati cukup menjadi pendorong dan penghibur sepanjang jalan.

Apalagi sesampai di tujuan, segala lelah dan penat akan sirna dikubur kesejukan alam, bunga-bunga yang bermekaran menyambut dengan berseri.




jalan menuju Malarhayu

kolam keramat Malarahayu


jalan tepian kolam Malarahayu

Kolam Keramat Malarahayu

gubug tempat tirakat

Kolam Keramat Malarahayu

tempat jiarah di malarahayu

jalan menuju kolam

jalan menuju Malarahayu

batu berkumpulnya para wali